Puisi Untukmu Kekasihku Meitia

Untukmu, Kekasihku…


Derap air hujan turun perlahan dari atap kamar…
ku pandangi langit hitam pekat tanpa bintang,…


begitulah yang ku rasakan saat ini…
sunyi…
sepi…
tanpamu


Hatiku kosong…
tapi tak membuat jiwaku surut padamu…


cintaku tetap ada…
tak sedikitpun tergores oleh yang lain…


Malam ini suara katak bernyanyi nyaring,
kadang ku tertawa sesekali,
kadang rasa sendu…?


Ku peluk bayanganmu
di hari kemarin,
mungkin sebagai “cadangan” esok hari
supaya aku tak lagi terjangkau rindu yang berlebihan…


Setiaku selalu ada untukmu…
takkan tergantikan adamu meski hari ini kau tiada di sisiku,


( aku selalu berusaha tuk setia di kala engkau jauh… )


Sabtu, 24 Mei 2008

Saat Dirimu Tak Lagi di Sisi


Sunyi,
definisi itu yang ku dekap malam ini…


Hampa,
rasa hati yang terukir dalam relung sanubariku…


saat bintang tak lagi menebar senyum,
saat malam tak mungkin tuk tertawa…


Di sudut kamar ini… aku terbayang senyummu
yang pernah tegarkan hati,
saat aku jatuh…


Terlukis sebuah peraduan yang pernah kau tempati,


menangis aku di sana,
dan juga tawa yang pernah ku tebarkan…


Tapi bayangan itu kini tlah sirna,
melayang…
dan terbang…


Ku sadari, saat semuanya nyata…
dirimu tak lagi di sisiku…
mendampingiku dalam setiap rasa sedih dan
kebahagiaan…


Rabu, 15 Agustus 2007




Ketika


Ketika masa tak lagi memihak,
aku pun berlalu dan pergi…


Ketika rasa tlah merajai hati,
aku jua pergi lagi…


Tapi ketika kebisuan memasung kata,
aku berpeluh tanya dan ragu dalam dada…


Saat jiwa terluka,
Saat raga merana…
aku duduk sendiri dibayangi galau tak bertepi


Kepalsuan janji mereka membuatku sakit,
membuat batinku menangis…


Ketertutupan mereka yang telah membawaku kepada kekecewaan…


Ketika…
mereka tau betapa aku terendam luka,
terendap lara dan kepedihan…


Ketika semuanya usai…
aku ‘kan mengerti mereka tak perduli…


Senin, 22 Oktober 2007


Mati


Biarkan aku mati…


mati mata.


mati hati,


mati rasa.


mati karena kau!!


Kau yang mati!


mati jiwa,


mati rasa.


karena aku,


karena kau!!


karena kita.


Rabu, 18 Februari 2009


( Untitled by Request )


Jarak telah menjadi sosok misterius
untuk kita trus menuntut dan bertanya
kapan waktu menyatukan hati yang selalu berjauhan,


Entah kapan cinta ini kan nyata bersemi dalam aliran nada rindu,


Relakan kisah ini berjalan apa adanya…


Aku takkan meminta sesuatu yang tak bisa
sama-sama kita wujudkan saat ini atau nanti…


Aku menyayangimu,
dan biarkan mata hatiku melihat ketulusan dan arti kehangatan
meski takdir memihak pada jarak…


I always hoping to see a really U honey,
although I don’t know when we’ll meet…


Selasa, 17 Februari 2009


Menjelang Pagi


Menjelang pagi ku menangis dalam kesendirian,
karena ku tau aku tlah kehilangan…

Menjelang pagi aku pun kembali menangis menanti jawaban,
atas peristiwa yang tlah terjadi bertahun-tahun silam.

Menjelang pagi,
aku tlah kehilangan…
hilang segalanya…
hilang arah,
hilang cinta,
hilang sahabat,
dan hilang satu senyuman…

Menjelang pagi…
aku pun mengerti
semua telah pergi,
dan aku, kini sendiri…


Minggu, 08 Maret 2009






( Untitled )


Ku biarkan pendaran bintang-bintang
menemani sunyinya malammu..


dan ku relakan nyanyian alam membuaimu lembut
dalam hiasan rindu manis
di setiap mimpi yang menghampirimu..


Selamat malam sayang,
di sini ada aku yang menjagamu meski jauh..


Senin, 09 Maret 2009

Post a Comment